Sabtu, 03 Maret 2012

| Merajut Masa Depan |

Bang Naga sedang berdialog dengan bigboss NGA (2012)
     Ibarat sedang mengejar mimpi, ikhtiar yang sungguh-sungguh dalam mewujudkan mimpi itu agar bisa menjadi kenyataan, menjadi sebuah keniscayaan yang mau tidak mau harus terus diperjuangkan. Itulah konsekuensi yang harus dilalui dalam merajut masa depan. Sebuah perjuangan membangun sistem kekeluargaan agar bisa tetap eksis di tengah peradaban dunia modern. Memang tak mudah. Sebab, selain dibutuhkan kesungguhan, juga dibutuhkan pengorbanan yang besar.
     Didorong oleh keinginan yang kuat untuk bersama-sama ikut memberi warna bagi peradaban dunia modern, para senior yang tergabung dalam Spirit of Brotherhood in America (SBA), setiap tahun selalu berupaya mengkader dan mendorong sejumlah anggota pilihan yang telah tercerahkan untuk ikut masuk ke dalam sistem yang telah dibangun sejak tahun 2000 yang lalu. 
     "Kita tidak kalah dengan mereka yang berada di negara ini. Hanya kesempatan saja yang tak pernah berpihak kepada kita, sehingga kita tidak bisa masuk dalam sebuah kompetisi adil yang mereka buat. Karena itu, lewat SBA inilah, kita berusaha untuk mendorong teman-teman untuk ikut tampil memberi warna bagi peradaban dunia," ujar J Nagabonar Siregar, salah seorang pendiri SBA yang kini sedang berusaha mengendalikan jalannya sebuah kantor berita berskala dunia yang bermarkas di Inggris dan Amerika.
     SBA yang kini sudah beranggotakan sekitar 531 orang dengan berbagai disiplin ilmu itu, berusaha merekam dan melestarikan jejak perjalanannya dalam keikutsertaannya mewarnai peradaban dunia. Lewat menempatkan para kader yang terlatih  ke sejumlah tempat dalam jaringan kerja yang ada di Amerika, SBA bercita-cita untuk ikut memberi kontribusi positif bagi peradaban dunia.     
      "Apapun profesi kita, mari kita libatkan saudara-saudara kita yang ada di tanah air untuk ikut memperkuat jaringan SBA yang telah kita bangun ini agar bisa memberi kontribusi bagi perkembangan dunia. Salah satu caranya adalah dengan memberi ruang, membuka kesempatan dan mendorong peluang bagi anak bangsa untuk tampil di pentas dunia. Inilah ladang kebajikan bagi kita untuk berbagi tanpa pamrih," tukas J Nagabonar Siregar di hadapan anggota SBA yang berkumpul di Washington DC, Kamis (1/3/2012). [*]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar